jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak
Pengertian :
Sebenarnya istilah "clay" berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah tersebut bisa diartikan sebagai tanah liat buatan.
Terdapat clay yang terbuat dari adonan tepung, parafin, bubur kertas dan polymer.
- jenis , sifar , dan karakter clay, yaitu:
Parafin Clay
Terbuat dari bahan parafin, bersifat lunak dan mudah dibentuk dan tidak akan mengeras.
Plastisin Clay
Terbuat dari bahan plastisin yang lunak, namun tidak selunak parafin clay.
Paper Clay
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras setelah diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.
Flour Clay
Jenis clay ini terbuat dari adonan tepung, lem, aroma dsb. Bisa berupa tepung tapioka, tepung terigu, tepung roti atau jenis tepung lainnya.
Jumping Clay
Jumpling clay adalah jenis clay yang terbuat dari bahan non-toxic, sangat lembut dan ringan, yang mudah dibentuk karena bersifat fleksibel dan akan mengeras dalam 24 jam pada suhu ruangan.
Air Dry Clay
Jenis clay ini memiliki sifat hampir sama dengan jumping clay, namun memiliki hasil akhir yang lebih padat. Pemrosesan akhirnya dengan cara diangin-anginkan.
Polymer Clay
Merupakan jenis clay paling baik, relatif mahal harganya dan masih jarang dijual di Indonesia. Hasil akhir polymer clay adalah dengan cara dikeringkan dengan memakai oven.
Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
Jenis Kerajinan Bahan Lunak:
1. Bahan Lunak Organik
Limbah lunak organic lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan, semua bagian tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi produk kerajinan. Namun, semuanya harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu agar diperoleh bahan baku yang baik. Contohnya, daun-daun, kulit buah, kulit sayuran, batang tumbuhan, atau hasil olahan tumbuhan seperti kertas. Limbah lunak organic juga disebut dengan limbah basah. Pengolahan libah organic basah dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar iar dalam bahan limbah organic habis.
https://eltelu.blogspot.com/2015/10/contoh-produk-kerajinan-fungsi-hias.html
2. Limbah Lunak Anorganik
Limbah lunak Anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur dan mudah dibentuk serta dioleh dengan bahan yang sederhana. Contohnya plastic kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis dan stereofoam. Hampir semua limba anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana.
https://maulanaainulyaqin.wordpress.com/2013/02/24/kerajinan-sampah-plastik/
Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak:
1. Bahan Lunak Alam
Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang
diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami
tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh
bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu,
dan flour clay.
Bahan lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan atau lapisan bumi yang bersifat lunak:
a. Tanah Liat
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air.
Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC) lalu diberi warna cat langsung.
b. Kulit
Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga
mudah dibentuk.
Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem,
sesuai dengan hewan yang dikuliti.
Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.
Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.
c. Getah Nyatu
Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.
Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni.
Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.
Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.
Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras.
d. Flour Clay
Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
Flour clay juga dicampur dengan air.
Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.
Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.
Komentar
Posting Komentar